Text
Pembelajaran Literasi : Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, Dan Menulis
Pada masa perkembangan awal, literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis tentang ide-ide. Pengertian literasi selanjutnya berkembang menjadi kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Literasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam. Literasi berfungsi menghubungkan individu dan masyarakat, serta sebagai alat untuk tumbuh dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat demokratis.
Istilah literasi dalam generasi kelima seiring perkembangan teknologi dan informasi, dikenal sebagai istilah multiliterasi. Multiliterasi mempunyai pengertian sebagai keterampilan menggunakan beragam cara untuk menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi, dengan menggunakan bentuk-bentuk teks konvensional maupun teks inovatif, simbol, dan multimedia.Seiring perkembangannya, tujuan pembelajaran literasi adalah untuk mengembangkan tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi pada tingkat kata, tingkat kalimat, tingkat teks. Kompentensi pada tingkat kata mencakup ejaan dan kosakata; pada tingkat kalimat mencakup tanda baca dan tata bahasa; sedangkan untuk tingkat teks mencakup pemahaman teks dan komposisi teks.
Hal penting dalam proses belajar mengajar terdiri dari tiga hal, yakni bagaimana anak belajar, apa tujuan utama mengajar, dan bagaimana menjadi guru yang efektif. Bagaimana anak belajar adalah tugas utama bagi guru dalam perspektif pendidikan bermutu. Tugas guru lainnya adalah mengetahui bagaimana siswa belajar, sehingga guru harus kreatif dalam gaya mengajar. Tugas guru yang terakhir adalah menjadi guru yang efektif.
Pembelajaran integratif adalah pembelajaran yang memadukan berbagai disiplin ilmu. Pemaduan dalam konten materi pembelajaran, kompetensi, konteks hasil belajar, konteks pengalaman belajar, dan konteks konten belajar. Pembelajaran integratif interdisipliner merupakan pembelajaran integratif yang memadukan beberapa mata pelajaran. Pembelajaran ini melahirkan istilah keterampilan multiliterasi, keterampilan berpikir interdisipliner, kemampuan meneliti, dan kemampuan berkecakapan hidup.
Kemampuan literasi matematis adalah kemampuan yang mendukung pengembangan lima kemampuan matematis yang disebut sebagai daya matematis. Lima kemampuan matematis adalah kemampuan dalam penalaran matematis, representasi matematis, koneksi matematis, komunikasi matematis, dan pemecahan masalah matematis. Sedangkan daya matematis adalah kemampuan untuk menghadapi permasalahan matematika.
Literasi sain atau saintifik adalah kemampuan untuk terlibat isu-isu dan ide-ide yang terkait dengan ilmu pengetahuan sebagai warga reflektif. Pembelajaran sains berbasis literasi sains tidak hanya memahami sains itu, tetapi lebih pada bagaimana sains menjadi wahana untuk memahami dan mengambil segala keputusan terkait alam dan interaksinya dengan lingkungan, serta menjadi solusi setiap permasalahan yang ada.
Literasi membaca adalah usaha memahami, menggunakan, merefleksi, dan melibatkan diri dalam berbagai jenis teks untuk mencapai tujuan. Tujuan tersebut adalah mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang, serta untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Definisi literasi menulis adalah proses berulang yang dilakukan penulis untuk merevisi ide-idenya, mengulangi tahapan-tahapan menulis, hingga mampu mencurahkan ide dan gagasan ke dalam sebuah bentuk tulisan.
Asas dasar penilaian dari literasi baik literasi matematika, literasi sains, literasi membaca, maupun literasi menulis adalah penilaian keterampilan berpikir yang melingkupi keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pemecahan masalah. Adanya kurikulum 2013 diharapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa Indonesia.
Tidak tersedia versi lain