Text
Jalan Panjang Rata
SEPERTI apa pun karya puisi yang hadir patut disambut dengan
gembira. Tanpa memandang siapa penggubahnya. Sebab, di antara
beberapa fungsi puisi, hakikatnya kehadiran puisi memnang untuk
menghibur. Membungahkan hati yang sedang gundah gulana. Me-
ngubah gundah menjadi senyum bukan pekerjaan mudah. Apalagi
hati yang sudah membeku. Sengat terik mentari tak cukup ampuh
mencairkannya. Hati yang beku akan lumer dalam selimut sutera
berhias sulaman kata.
Menyulam itu tak mudah. Butuh waktu. Butuh kecekatan. Juga
butuh kekuatan imaji. Imaji membimbing tangan merangkai
gambar dengan presisi. Seimbang. Enak dipandang dari arah sem-
barang. Pun menulis puisi. Butuh ketelatenan. Telaten dalam men-
jumputi fenomena yang berseliweran di sekitar kita. Telaten
dalam menyulam fenomena dengan diksi, kata terpilih tentu saja.
Wa ba'du. Karena tak semua orang punya ketelaten, maka para
penulis puisi dalam buku antologi puisi ini patut mendapat apre-
siasi. Setidaknya mereka sudah mampu melahirkan karya besar.
Setidaknya untuk dirinya sendiri. Jangan pernah berhenti menulis
puisi. Selamat.
Tidak tersedia versi lain