Text
Kain Ihram anak kampung
Rahadian Muhajir Yastriba, seorang anak kampung yang
miskin. Meski begitu, kemiskinan tak menjadi penghalang
bagi Rahadian untuk mewujudkan mimpi terbesarnya,
menjadi tamu Allah di Baitullah. Lewat perantara Pak Guru
Mahfudz, guru agama di sekolahnya, Rahadian mengenal
setiap jengkal Baitullah melengkapi gambaran dalam
impiannya. Begitu lihainya beliau menceritakan detai
perjalanan yang dilakukan oleh jamaah haji dan umrah,
hingga seolah-olah Rahadian bisa merasakan harumnya
tanah haram, nikmatnya kalimat talbiyah, indahnya tawaf
juga lezatnya air Zamzam.
Demi mewujudkan cita-citanya itu, Rahadian harus
bersabar menghadapi olok-olok dan caci maki dari
keempat temannya, Tatan, Sulong, Ghaafır, dan Ginanjar,
juga orangtua mereka. Rupanya kekayaan yang mereka
miliki saait itu telah menutup mata hati mereka sehingga
dengan mudahnya memandang rendah orang lain. Tidak
hanya kemiskinan Rahadian yang tak bosan-bosannya
dicerca, namun impiannya juga berusaha dikoyak oleh
Sulong dan ketiga temannya. Tapi Rahadian bergeming,
tetap teguh menggenggam impiannya. Baginya tidak ada
yang tidak mungkin selama dia berusaha dan yakin, yakin
akan rahmat dan kuasa Allah.
oda kehidupan berputar, Allah selalu bersama orang-
orang yang berserah diri kepadaNya. Dua puluh delapan
tahun kemudian, Rahadian bertemu kembali dengan ketiga
temannya di masa lalu, Sulong, Ghaafr dan Ginanjar secara
terpisah. Akankah Rahadian memaafkan kesalahan mereka
di masa lalu? Peristiwa apa saja yang terjadi setelah
pertemuan Rahadian dengan ketiga temannya itu? Bisakah
tali persahabatan mengikat kembali Rahadian dengan
ketiga temanya itu dalam indahnya ukhuwah Islam?
Berhasilkah Rahadian membuktikan bahwa semua
perkataan temannya itu tidak benar?
Novel tentang perjuangan meraih impian, kesabaran,
keteguhan dan integritas. Mengharukan!
Tidak tersedia versi lain