Hari Senin Pagi... Ke sekolah lagi... Aaarrghh..., sudah terbayang di kepala Gagas bagaimana kekacauan yang akan ia alami di sekolah hari ini. Pe-er matematika baru selesai setengah, belum lagi ia akan menghadapi ulangan bahasa Inggris, dan guru killer itu... duuhh galau sekali hati Gagas pagi ini. Yah, buat sebagian orang sekolah merupakan tempat yang menyenangkan, namun tidak sedikit meras…
Hai Teman-Teman, ayo bertualang bersamaku! Aku si Awan Kecil akan mengajak kalian menembus ruang dan waktu. Kita akan berkenalan dengan para putri dan bunda paling hebat sepanjang masa. Para wanita ini sangat mengagumkan bukan karena kecantikan mereka semata, tapi juga karena kelembutan hati, semangat pantang menyerah, kecerdasan, juga sifat dermawan mereka. Ada Bunda Hawa yang merupakan ib…
Ulfi adalah anak yang cantik dan baik. Sejak kecil ia tidak pernah bertemu ayahnya. Ibunya selalu mengatakan bahwa ayahnya sedang bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia. Ternyata itu semua hanya alasan untuk menutupi sebuah kenyataan. Hingga suatu hari Ulfi diajak ibunya untuk menjemput sang ayah. Namun betapa kagetnya Ulfi ketika ia dibawa ke penjara. Di sanalah ia pertama ka…
"Eh, kalian percaya nggak, ada anak yang mirip banget sama aku?" tanyaku. "Aku sih percaya aja. Kan wajah kamu tuh pasaran," ujar Nami. "Kalau wajahku sih langka. Iya, nggak? Hahaha ...." "Ah nggak juga kok. Wajah yang kayak kamu tuh banyak. Cari aja tuh di Ragunan!" gurau Fadli. "Ih, Fadli!" Nami marah lalu menjitak kepala Fadli. Aku dan Sarry tertawa. "Tapi, ini sungguhan lho. Aku pernah baca…
"Mana selimut yang sangat kamu banggakan itu?" tanya Dannisa sambil menaruh kopernya di atas karpet Winnie The Pooh di kamar Cassandra. Cassandra menunjuk selimut yang terlipat rapi di atas ranjang pink besar. Dannisa mengempaskan diri di ranjang Cassandra. "Hmm…," Dannisa menikmati ranjang Cassandra sepuasnya. Lalu, dia memeluk selimut itu. Selimut berwarna pink dan sangat-sangat soft ali…
Dasar tukang bohong! Aku doakan hidungmu membesar seperti hidung Pinokio kalau dia sedang berbohong!" Dan ... keesokan harinya, hidung Niko benar-benar membesar! Wah ... seram amat. Jangan-jangan, kutukan Mira kemarin benar-benar terjadi! Masa, sih, masih ada kutukan pada zaman modren ini? Selain Mira yang merasa bersalah sudah "mengutuk" Niko, masih banyak lagi cerita-cerita asyik lainny…
Dania yang biasa tinggal di dekat rel kereta api terpaksa harus pindah rumah. Sebab, ayah Dania yang diajak melaut oleh tetangganya, hilang di lautan. Tidak ada yang tahu di mana keberadaan ayah Dania. Ibu memutuskan untuk memindahkan Dania sementara waktu ke rumah Bi Nina, saudara Ibu yang rumahnya dekat bandara. Ibu kembali ke rumah menunggu Ayah. Tapi, Ibu berjanji kelak kalau Ayah sudah di…