Ketika tawa dan sedih pun dikorupsi, apa lagi sebenarnya makna kebaikan bagi koruptor? Agus Noor, cerpenis terkemuka dalam sastra Indonesia kontemporer, kali ini hadir dengan kumpulan cerpen terbarunya. Mengangkat realitas korupsi di negeri ini, dengan gaya penceritaan yang “tak biasa”: bila biasanya Agus Noor gemar mengembangkan kisah-kisah sadis-romantis-magis, di buku ini dia banyak berc…