Meski berbagai keraguan berkecamuk di dalam dirinya, akhirnya si Gun menjalani pesan ibunya untuk mengembalikan patung kuda milik Tono yang telah diambilnya. Dia pun pergi dengan ditemani pembantunya ke rumah Tono di Desa Kaliwiru. Namun, di tengah perjalanan, si Gun kembali gundah. Dia ragu. Ragu antara melanjutkan perjalanan sebaliknya, mengurungkan niat untuk mengambil patung itu. Apalagiā¦